Sasar Daerah Pesisir, Disdikpora Kabupaten Pandeglang Gandeng YPUI Gelar Workshop Pendidikan Lingkungan Hidup

Banten – Dinas Pendidikan kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang bersama dengan Yayasan Planet Urgensi Indonesia (YPUI) menggelar kegiatan Workshop Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) untuk Guru SD dan SMP di wilayah Pesisir.

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Disdikpora Kabupaten Pandeglang dan YPUI ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang Workshop PLH bagi Guru SD dan SMP serta strategi penerapannya dalam pembelajaran di Sekolah.

Hal itu diungkapkan Plt. Sekretaris Disdikpora Kabupaten Pandeglang Nono Suparno, yang mengungkapkan bahwa kegiatan Workshop PLH bagi Guru SD dan SMP ini sangat bagus untuk mendorong implementasi di Sekolah.

“Kegiatan workshop ini sangat bagus guna mendorong implementasi PLH dalam sekolah, seusai dengan Perbup Tahun 2017 tentang PLH yang menjadi bagian dari Mulok untuk jenjang SMP di Kabupaten Pandeglang, dengan adanya kegiatan ini harapannya menjadi wadah untuk berdiskusi perihal implementasinya yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku saat ini,” ungkapnya dalam sambutan.

Diketahui Kegiatan Workshop Disdikpora Kabupaten Pandeglang dan YPUI ini dilaksanakan pada bulan Januari 2025 ini dilaksanakan di Asoka Resort Panimbang dengan Peserta sebanyak 40 orang.

40 peserta dari Kabupaten Pandeglang itu yang berasal dari Kecamatan Panimbang, Sobang, Sukaresmi, Cipeucang, Pandeglang dan Sumur.

Hadir dalam kegiatan tersebut 2 Narasumber diantaranya Pengawas SD Disdikpora Kecamatan Panimbang Rasja dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang Ratu Tanti Darmiasih dengan materi yang diangkat berkaitan dengan Implementasi dan Strategi Penerapan PLH dalam Kurikulum Merdeka serta Sekolah Adiwiyata.

Dalam paparannya, Rasja mengatakan bahwa, Implementasi PLH dalam Kurikulum Merdeka mudah untuk diintegrasikan

“Pada dasarnya Implementasi PLH dalam Kurikulum Merdeka dapat dengan mudah diintegrasikan dalam berbagai aspek seperti dalam P5 atau dalam ekstrakuliler, sesuai dengan kondisi sekolah. Hal tersebut sejalan dengan tujuan dari kurikulum Merdeka itu sendiri, yakni menciptakan pembelajaran yang menyenangkan disesuaikan dengan kondisi lingkungan,” paparnya.

Kegiatan Workshop tersebut dilaksanakan dengan metode meliputi 2 metode antara lain ceramah dan diskusi.

2 metode tersebut menjadikan kegiatan lebih interaktif dan memperoleh informasi dari berbagai elemen yang terlibat di dalamnya, seperti ditinjau dari Guru, Kepala Sekolah, Pengawas, Korwil, juga Dinas terkait.

Masih di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Arif menegaskan bahwa, penerapan PLH di Sekolah itu sangat penting untuk memberikan pendidikan bagi para siswa.

“Penerapan PLH di sekolah sangat penting guna mendorong kesadaran siswa terhadap lingkungan, selain itu juga aspek tersebut mampu menjadi bagian untuk terwujudnya sekolah hijau, sekolah sehat, ataupun sekolah adiwiyata,” ujar Arif.

“Meskipun demikian dalam pelaksanaannya sangat membutuhkan usaha baik dari guru, kepala sekolah juga pemangku kebijakan dalam mendukung terlaksananya hal demikian, contohnya guru harus tegas, berani untuk mengingatkan anak untuk membuang sampah pada tempatnya dan lain sebagainya,” sambungnya.

Untuk diketahui saat ini YPUI dengan dukungan Disdikpora telah membuat bahan ajar tentang Mangrove dan Badak Jawa yang dapat dijadikan sebagai panduan dalam mengajarkan PLH di sekolah dengan muatan materi di dalamnya disesuaikan dengan kekayaan yang dimiliki oleh Pandeglang yakni garis pantai yang luas dan keberadaan Hewan endemic yang terancam punah yakni Badak Jawa.

Kepala Sekolah SMPN 1 Panimbang, Riyanto menyambut baik hal tersebut bahkan menilai sangat bagus.

“Bahan ajar yang telah disusun dan disebarkan sangat bagus dan sangat membantu dalam memberikan informasi terhadap peserta didik, akan tetapi akan lebih baik dikaji Kembali kebijakan terhadap kedudukan PLH sebagai bagian dari Mulok oleh pemerintah guna mewujudkan seluruh sekolah mampu dan siap menerapkannya dalam pembelajaran disekolah,” katanya.

Ia berharap terkait muatan lokal tersebut mendapat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.

“Harapan besar dalam mengimplementasikan PLH di Sekolah memperoleh dukungan dari berbagai pihak seperti Pemerintah daerah, Kepala sekolah, guru juga peserta didik guna terwujudnya sekolah yang sehat, hijau dan bersih untuk mendukung Pandeglang yang berkelanjutan,” pungkasnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *