Foto: Pertamina.com/RU IV
madani-news.com – Warga dusun Bondan, Desa Ujung Alang Kabupaten Cilacap sudah sekitar 2 dekade (20 Tahun) hidup bermasyarakat tanpa penerangan listrik PLN. Warga Dusun Bondan selalu terbiasa dengan kegelapan di malam hari.
Namun kini warga Dusun Bondan tersebut berhasil mendapatkan energy baru terbarukan berbasis matahari dan angin yang menjadikan warga menikmati terangnya lampu listrik. Energy listrik tersebut dinamai Pembangkir Listrik Tenaga Hybrid (PLTH).
Sebelum adanya listrik, warga Dusun Bondan biasa memanfaatkan penerangan dari lampu pelita yang biasa digunakan dengan bahan bakar minyak. Akibat ketidaktersediaan listrik ini, membuat berbagai aktivitas masyarakat terhambat, tak terkecuali proses belajar bagi siswa/I sekolah di sana.
Dengan hadirnya pertamina pada tahun 2017 di dusun tersebut, akhirnya warga mulai menemui titik terang. Dimana Pertamina datang dengan membangun 14 kincir angin dan panel surya. Kapasitas listrik yang tersedia dari kincir tersebut baru 6000 WP (Watt Peak), dan hanya bisa digunakan untuk penerangan 4 rumah pada saat itu.
Kemudian dibangun kembali 5 kincir dan 24 panel surya dengan kapasitas yang ditambah menjadi 16.200 WP. Jumlah tersebut mampu menerangi 78 rumah, tempat ibadah, sekolah hingga koperasi, dengan setiap rumah dibatasi hanya mendapat 500 watt dan bagusnya yaitu tanpa harus membayar ke PLN (Gratis).
“Jadi sebenarnya beban listrik ini kan kita dari surya dan angin ya, jadi tidak ada biaya sebetulnya. Hanya peralatan ini kan perlu dipelihara. Dari mana pemeliharaannya itu, ya tentunya warga sini melakukan iuran setiap bulannya. Iurannya ditentukan oleh warga itu sendiri.” Ujar Cecep Supriyatna sebagai AREA Manager Communication Relation & CSR PT. KPI RU IV