Foto: Foto: (DOK. Rusman – Biro Pers Sekretariat Presiden)
madaninews.com – Menteri Keuangan Republik Indonesia (RI) melihat saat ini konsumsi masyarakat, investasi dan belanja pemerintah semua masih bergantung kepada permintaan domestik. Menurutnya, tiga hal ini harus dijaga dengan baik, karena dengan hal ini konsumsi rumah tangga tumbuh lebih kuat dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi.
Di tengah ketidakpastian global yang tinggi seperti saat ini, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Indonesia harus mampu bertahan dengan mengandalkan pertumbuhan domestik melalui konsumsi masyarakat, investasi dan belanja pemerintah dengan permintaan dalam negeri.
“Indonesia sebagai negara G20 diantara negara-negara besar yang tingkat perekonomiannya juga besar, tentu saya rasa Indonesia memiliki sumber pertumbuhan ekonomi domestik.” Ujar Sri Mulyani, Jum’at (11/11/2022).
Menurut Sri Mulyani, saat kondisi global tidak pasti dan cenderung menimbulkan ancaman dibandingkan kesempatan, sebagai negara yang besar Indonesia harus memastikan ekonomi domestik dan sumber pertumbuhan dalam kondisi sehat. Namun sampai kini dirinya masih bersyukur karena sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tertopang dengan konsumsi dalam negeri, investasi dan belanja pemerintah yang memanfaatkan produk dalam negeri, sehingga itu masih menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah ramainya resesi global.
Meskipun Indonesia sedang berupaya menjaga sumber pertumbuhan domestik, namun tidak membuat Indonesia menerapkan proteksionisme. Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Indonesia ingin sumber pertumbuhan domestik dapat membantu progres ekonomi.
Dalam kondisi seperti ini, sumber pertumbuhan ekspor tidak bisa diandalkan karena pasti akan terdampak dengan kondisi global.
Sampai saat ini, Sri Mulyani yakin bahwa konsumsi masyarakat akan mampu menopang perekonomian Indonesia sampai kuarta IV 2022 hingga tahun depan.