Indonesia Penghasil Minyak Sawit Terbesar, Tapi Tunduk Kepada Malaysia, Mengapa?

Foto: Ist/astra.co.id

madani-news.com – Sepanjang tahun 2021, Indonesia mampu menghasilkan Crudle Palm Oil/CPO hingga 46,2 Juta ton. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil CPO ( Minyak mentah Kelapa Sawit) terbesar di dunia. Jika dibandingkan dengan  Malaysia, tentu Indonesia jauh lebih unggul, dimana Malaysia hanya mampu menghasilkan  18 Juta ton saja selama 2021. Namun anehnya, Indonesia masih banyak diatur oleh Malaysia mengenai harga CPO, mengapa?

Sampai saat ini, Malaysia masih menjadi juru kunci dalam mengatur naik/turunnya harga CPO dunia melalui Bursa Malaysia Derivatives (BMD). bukan tanpa alasan mengapa BMD sangat berpengaruh terhadap penentu naik/turunnya harga CPO dunia, hal ini disebabkan karena dulu Malaysia merupakan penghasil CPO terbesar dunia sebelum akhirnya dilampaui oleh Indonesia.

Dilansir dari web resmi BMD, perdagangan CPO ini sudah berlangsung sejak tahun 1980, dimana transaksi CPO pada waktu itu ditentukan oleh mata uang Ringgit Malaysia dan Dolar US.

Selain hal tersebut, ternyata sebagian besar perkebunan sawit di Indonesia ini didominasi oleh perusahaan asing yang berasal dari Malaysia dan Singapura, hal ini yang mengakibatkan Indonesia menjadi tidak berdaya dalam perdagangan CPO dunia, meskipun CPO dihasilkan dari bumi Indonesia. Hal ini tentu tidak menguntungkan bagi Indonesia.

Perdasarkan laporan dari kementerian Investasi/Bidang Koordinasi dan penanaman Modal (BKMP) bahwa investor asing atau penanaman modal asing (PMA). Singapura berinvestasi kepada perkebunan sawit Indonesia sebesar 53,7% sedangkan Malaysia 15,8%. Hal ini yang kemudian membuat pemerintah Indonesia tidak berdaya dalam menentukan naik/turunnya CPO dunia.

Hal buruk yang dihasilkan dari ketidak kuasaan pemrintah Indonesia dalam mengatur naik/turunnya CPO ini baru saja dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, dimana saat harga CPO yang mendadak melonjak, juga berdampak kepada meroketnya harga minyak goreng.

Sebagai produsen CPO terbesar di Dunia, selama ini Indonesia tidak berada di posisi yang beruntung, karena masih harus tunduk dengan Malaysia dalam menentukan naik/turunnya harga CPO dunia.