Rupiah Melemah, Apakah Indonesia Ditinggal Banyak Investor?

Foto: Karyawan Bank BNI Menghitung Rupiah di salah satu kantor cabang di Jakarta. Foto diambil dari bisnis.com/Arief  Hermawan P

Madani-news.com – Nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (USD) hari ini berpotensi melemah dan diperkirakan berada di posisi 15.500 per USD.  Dilansir dari bisnis.com, Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa nilai tukar mata uang rupiah kemungkinan akan mengalami fluktuatif, namun diperkirakan akhirnya melemah di angka antara Rp. 15.560 s/d Rp 15.630 per USD. Namun berdasarkan data Bloomberg mata uang rupiah ditutup menguat 46 poin atau 0,29% sehingga berada di posisi RP. 15.585 per USD.

Direktur Departemen kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia yakni Wahyu Agung Nugroho menjelaskan pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini lebih besar disebabkan karena indeks dollar atau DXY yang masih sangat kuat.

Pemicu menguatnya DXY ini adalah dikarenakan ekspektasi pelaku pasar keuangan global yang ingin mencari aman, mereka lebih memilih menyimpan dananya dalam bentuk dollar, dan mengambil langkah risk off (menghindari resiko) sehingga tidak menempatkan dananya di negara-negara  berkembang termasuk Indonesia.

Dilansir dari kontan.co.id, menurut keterangan senior analyst equity research emtrade Wiliam Siregar mengatakan bahwa melemahnya rupiah ini menjadi salah satu penyebab asing hengkang dari pasar modal Indonesia., karena ingin mengamankan asetnya ke tempat yang lebih aman.

Mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah, Bank Indonesia saat ini selalu berada di pasar untuk menjaga agar rupiah tidak terdepresiasi terlalu mendalam. BI melakukan intervensi di pasar valas, baik dalam transaksi spot, domestic non deliverable forward (DNDF) dan pembelian/penjualan surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder.

Intervensi dan langkah yang diambil oleh BI untuk meyakinkan para pelaku pasar agar tetap optimis dan percaya terhadap perekonomian Indonesia. Pasalnya, pelemahan nilai tukar rupiah ini lebih disebabkan oleh faktor eksternal.