Dewan Masjid Indonesia Adakan Pelatihan Pemberdayaan Ekonomi Umat Se-Kota Metro Lampung

Kota Metro – Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Metro Lampung mengadakan pelatihan pemberdayaan ekonomi berbasis masjid se-Kota Metro, berkerjasama dengan Pasar Yosomulyo Pelangi (Payungi) Kota Metro, Minggu, 02/10/2022.

“Kegiatan ini masuk dalam program masjid sebagai kekuatan ekonomi umat berbasis umat. Ini program utama DMI,” kata Ketua Program Dewan Masjid Indonesia Kota Metro Lampung, Drs. H. Nasrianto Effendi, M.Ap.

Hal itu dikatakannya saat membuka acara pelatihan pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, di Musholla Sabilil Mustaqiim, Yosomulyo, Metro Pusat, Kota Metro, Lampung. Minggu.

Menurut dia, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas umat muslim adalah pasar yang menjanjikan bagi geliat usaha syariah di lingkungan masjid.

“Kita punya umat muslim yang menjadi market. Jangan hanya konsumen, tapi juga menjadi pelaku. DMI punya cara pandang ekonomi umat yang memiliki kepentingan vital,” katanya.

Menurut Dharma Setyawan Penggerak Payungi Kota Metro, kalangan jamaah masjid yang menjadi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) harus ada ekonomi pemberdayaan berbasis masjid dan dibangun dengan kesadaran gotong royong masyarakat agar masjid menjadi tumbak utama sebagai jalan dakwah, dengan adanya pemberdayaan ekonomi berbasis masjid ini akan menjadi kekuatan dakwah umat Islam di Kota Metro Lampung.

Syaratnya. kata dia, relatif sederhana, cukup aktif sholat di masjid dengan terus mengajak diskusi agar jamaah masjid semakin kreatif dan bergerak demi membangkitkan perekonomian ummat Islam di Kota Metro, Lampung.

Heri Yusmargana, S.Pt, mengatakan salah satu kebutuhan masyarakat saat ini adalah dapur sembilan kebutuhan bahan baku pokok (sembako) melalui tetapi pak Heri mengatakan dengan adanya nilai pemberdayaan masyarakat melalui aqiqah akan menjadi gerakan yang berguna bagi para jamaah masjid dengan adanya nilai ekonomi masyarakat untuk kemajuan bersama apa lagi ini ada perkumpulan DMI Kota Metro pasti akan menjadi kekuatan yang sangat bagus.

Menurut dia, program pemberdayaan aqiqah melalui pertenakan kambing merupakan hasil kerja sama dengan DKM sebagai agensi pemberdayaan ekonomi ummat Islam.

Muhammad Saiful, S.Pd.I, menjelaskan masjid sebagai tempat ibadah maka dengan adanya ummat berjamaah kemasjid ini bisa menjadi jalan dakwah bagi kita semua. Tetapi pengelolaan masjid jarang merangkul para petani padahal aset utama di masyarakat kita banyak pelaku petani makanya dengan ini saya mengajak pengelolaan masjid ayo melakukan pemberdayaan petani berbasis masjid.

“Kita harus terus merangkul para petani karna dengan melalui dakwah masjid ini bisa menjadi kekuatan kita untuk menebarkan nilai-nilai kebaikan tentang Islam di masyarakat apa lagi dengan dakwah dan didukung DMI Kota Metro Lampung”, pungkasnya. (Red)